BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 18 Juni 2009

BEM UI Bantah Teken Kontrak Politik dengan Prabowo

JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) membantah ikut terlibat dalam penandatanganan kontrak politik dengan cawapres Prabowo Subianto, pada Selasa 16 Juni lalu di Aula Pesona Khayangan, Depok.

Berdasar bantahan yang dikirimkan BEM UI kepada okezone, acara kontrak politik tersebut diselenggarakan tanpa sepengetahuan mereka. Sehingga BEM UI tidak bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi sebagai konsekuensi dari penyelenggaraan acara tersebut.

"Bahwa BEM UI memandang bahwa mahasiswa seharusnya bersikap netral, oleh karena itu BEM UI berusaha menghindarkan diri dari ditungganginya institusi kemahasiswaan dalam upaya penggalangan dukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden mana pun," tulis BEM UI dalam keterangan yang dikirimkan atas sepengetahuan Ketua BEM UI Trie Setiatmoko, Rabu (18/6/2009).

Secara umum, BEM UI mengajak seluruh elemen mahasiswa baik secara internal di Universitas Indonesia maupun secara ekternal di universitas lain untuk bersikap netral dan menghindarkan diri dari ditungganginya institusi kemahasiswaan dalam upaya penggalangan dukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden mana pun.

Menurut mereka elemen mahasiswa haruslah selalu menjadi nahkoda proses demokratisasi di Indonesia dengan berdasarkan idealisme, bukan kepentingan politik praktis sesaat.

Dalam pemberitaan Selasa 16 Juni lalu, okezone memberitakan 12 BEM menggelar penandatanganan kontrak politik dengan cawapres Prabowo Subianto. Sebelumnya acara sempat digelar di lingkungan Kampus UI Depok. Namun keburu dibubarkan atas perintah Rektor UI. Kemudian acara pun digelar di Aula Pesona Khayangan, Depok.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan keduabelas perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Jayabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Malikul Saleh, Universitas Sunan Giri, UPI YAI, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Lampung Mangkurat, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Tanjung Pura.

Adapun ketujuh poin yang ditandatangani oleh keduabelas BEM dan disetujui oleh Prabowo tersebut, yakni:

1. Mengembalikan tanggung jawab pendidikan dan negara sesuai amanah UUD.
2. Mencabut UU Badan Hukum Pendidikan dan Badan Hukum Milik Negara
3. Memberikan asuransi jaminan kehatan bagi mahasiswa.
4. Memberikan kredit mahasiswa untuk kuliah.
5. Memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi.
6. Menyediakan buku murah.
7. Mengadakan laptop murah bagi mahasiswa dan dosen. (hri)

Larang Beriklan Capres Mirip Orde Baru

JAKARTA - Pencekalan iklan Mega-Prabowo yang diduga terlalu keras mengkritik pemerintah saat ini menimbulkan kontroversi. Pengamat politik politik LIPI Indria Samego mengatakan hal tersebut mirip rezim orde baru.

"Itu tidak fair. Ini sama kaya Orde baru juga," kata Indria Samego saat dihubungi okezone di Jakarta, Kamis (17/6/2009).

Jika memang ada kritik, lanjut Samego, itu merupakan masukan berharga untuk pemerintah. "Di era keterbukaan sekarang kritik mengkritik sudah biasa," tegasnya.

Samego mengimbau kepada Bawaslu agar dapat bersikap tegas menyikapi masalah ini.

"Kepada pihak yang menekan agar bermain secara fair. Berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya, tim sukses Mega-Prabowo mengeluhkan penolakan sejumlah media atas iklan mereka yang materinya berisi kritik kepada pemerintah. Padahal materi iklan itu seluruhnya mengambil data milik pemerintah.

Kubu Mega-Prabowo menuding penolakan tersebut muncul atas tekanan dari pihak tertentu. Sayangnya kubu mantan presiden ini enggan membeberkan siapa yang melakukan tekanan. (kem)

Iklan Ditolak TV, Prabowo Ambil Jalur Hukum

JAKARTA - Tidak terima iklan kampanyenya ditolak tayang di stasiun televisi, Cawapres Prabowo akan menempuh jalur hukum. Pasalnya, penolakan tersebut dinilai sudah menginjak-nginjak harga diri dan bentuk pembungkaman demokrasi.

"Kami akan menempuh jalur hukum. Seharusnya tidak boleh berpihak pada salah satu kepentingan dan kami akan melawan mereka selama mereka masih menginjak-ngjinjak hak asasi kami," kata Prabowo di Megawati-Prabowo Center, Jakarta, Kamis (18/6/2009).

Langkah tersebut, kata dia, sudah dikosultasikan dengan Megawati. Namun demikian, Prabowo berencana untuk menemui para petinggi dari stasiun televisi itu untuk meminta penjelasan. "Jika mereka memberikan alasan yang kuat, saya terima," ujar Prabowo.

Dia mengaku prihatin dengan penolakan iklan kampanye tersebut. Padahal stasiun televisi lain telah menayangkan karena sudah lolos sensor dan layak tayang. "Ini terbukti tidak netralnya dan keberpihakan media terhadap salah satu pasangan calon. Ini bentuk pembungkaman demokrasi," kata Prabowo.

Sebab itu, mantan Danjen Koppasus ini tidak bertanggung jawab jika massa pendukungnya menggelar unjuk rasa di stasiun televisi yang memblokir penanyangan iklan Mega-Prabowo. "Jangan salahkan saya kalau nanti pendukung saya marah dan berdemo di salah satu stasiun itu. Saya enggak bisa membendungnya," imbuh dia yang meminta agar hukum ditegakan sehingga tidak ada kesan tebang pilih.

Menurutnya, iklan yang diblokir itu berisikan tentang data pengangguran dan harga-harga sembako. "Masa rakyat tak boleh melihat fakta," terang dia. (ram)

(ram)

Soal Lapindo Mega Soroti Hukum, SBY Review Lagi

JAKARTA - Megawati lebih menekankan kepada hukum dan kepastian penetapan status bencana, sementara SBY mereview apa yang telah dilakukan selama tiga tahun.

Pertanyaan ketiga dalam debat calon presiden yang dilontarkan oleh moderator Anis Baswedan adalah tentang bencana, khususnya Lapindo.

Megawati menjelaskan setelah tiga tahun lumpur Lapindo, dia menilai pemerintah belum memberikan kepastian hukum, apakah lumpur Lapindo ditetapkan sebagai bencana alam atau bukan.

"Seharusnya setelah tiga tahun dikatakan kepada rakyat apakah ini bencana atau bukan. Hukumlah yang akan menentukan," kata dia di Studi Trans TV Jalan Kapt P Tendean, Jakarta, Kamis (18/6/2009).

Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan adalah mereview apa yang akan dilakukan selama tiga tahun. Dia mengakui, untuk hal pembangunan infrastruktur pemerintah saat ini belum bisa.

"Atasi luapan, bantuan ekonomi, dan bantuan kepada rakyat. Prioritas tadi, kita berikan kepada bantuan kepada masyarakat itu, mana yang korban lapindo, mana yang bukan," terang SBY.

SBY juga akan merangkul baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. "Agar masalah betul-betul tuntas, maka akan memenuhi hak-hak rakyat," kata dia.
(nov)

Mega Fokus pada Cita-Cita Proklamasi

JAKARTA - Memulai debat capres, Megawati memaparkan visi-misinya. Mega yang pertama kali mendapatkan kesempatan, berfokus pada mengedepankan cita-cita proklamasi.

Cita-cita proklamasi yang disebutnya di awal pemaparannya, yakni tata kelola pemerintah yang bersih dan sesuai dengan Undang-undang Dasar. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pengelola pemerintahan harus memiliki mental yang baik.

"Ini sangat krusial. Pemerintah yang ada belum bisa menyelesaikan dengan baik.," kata Mega yang juga mengkritik kebijakan pemerintahan SBY, Kamis (18/6/2009).

Sementara di bidang hukum, Mega menuturkan, belum adanya penegakan hukum yang memuaskan. Mega mencontohkan kasus Prita Mulyasari yang dipidanakan oleh RS Omni Internasional.

"Saya merasa senasib seperjuangan. Betapa hukum masih memandang sebelah mata pada perempuan Indonesia," tuturnya.

Di bagian akhir paparan visi-misinya, Mega memfokuskan lima aspek yang akan dilakukannya jika terpilih nanti. Tiga di antaranya, melayani dan mengayomi rakyat dengan baik, mereformasi birokrasi yang ada, serta meningkatkan sumber daya manusia. (hri)

Mega-Prabowo Bawa Suporter Paling Banyak

JAKARTA - Debat capres tiga kandidat yang berlangsung di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta, berlangsung riuh. Ribuan suporter masing-masing kandidat memadati lokasi debat.

Massa pendukung yang paling banyak berasal dari pasangan Mega-Prabowo yang membanjiri ruang debat hingga pelataran luar Gedung Trans TV. Adapun massa pendukung SBY-Boediono dan JK-Wiranto tidak terlalu banyak. Hanya sesuai dengan jumlah yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Beberapa massa pendukung SBY-Boediono ada yang kecewa. Salah satunya adalah Khodijah (45). Perempuan asal Matraman, Jakarta Timur itu kecewa karena tidak bisa menyaksikan langsung jagonya berdebat.

"Huh, jauh-jauh sudah wangi malah nggak dibolehin masuk. Katanya harus ada undangannya segala, kalau tahu begini mending nonton saja di rumah," ujarnya kepada okezone di Jakarta, Kamis (18/6/2009).

Akhirnya para suporter tersebut terpaksa menikmati acara debat dari luar ruangan melalui sebuah layar pantulan proyektor dari sebuah tenda Studio 9 Trans 7. Sebagian massa ada yang duduk dan bahkan berdiri mendengar sambil sesekali bertepuk tangan usai jagonya mengeluarkan pendapatnya.

Para tim sukses ketiga kandidat juga turut memberi dukungan. Di antaranya Halidah Hatta, Hashim Djojohadikusumo, Pramono Anung, dan Ahmad Muzani.

(ful)

Tips Merawat CD/DVD/HD-DVD/Blu-Ray Supaya Lebih Awet


Compact Disk (CD) telah menjadi media penyimpanan yang umum digunakan baik untuk menyimpan data sementara dan dapat dibawa dengan mudah atau portable maupun sebagai media media penyimpanan data backup.

Walaupun kegunakaan CD agak tergeser dengan adanya DVD, HD-DVD dan bahkan Blu-Ray, namun keempat media penyimpanan ini masih memiliki kualitas yang hampir sama -perbedaan hanya terletak pada kapasitas penyimpannya. DVD, HD-DVD dan Blu-Ray berkapasitas lebih besar dibandingkan CD. Tetapi cara penggunaan / penyimpanan / perawatannya tetaplah sama.

Berikut ini Tips merawat CD dan DVD:

1. Perhatikan Warna Lapisan Pemantul
Agar CD dan DVD saat ditulis dan dibaca tidak mengalami masalah, Anda dianjurkan mencari CD/DVD yang lapisan pemantulnya berwarna silver (perak) atau agak keemasan. Anda jangan pernah memilih pemantul yang berwarna-warni (biru, merah apalagi hitam). Sebab lapisan pemantul ini berperan dalam pembacaan data dari CD/DVD yang telah ditulis. CD/DVD yang berwarna-warni kemungkinan tidak ada kendala saat penulisan (write) oleh CD/DVD burner, namun ada kemungkinan akan susah saat dibaca.

2. Bakar Di Bawah Kecepatan Maksima.
Bakarlah (burn) CD/DVD yang Anda beli dibawah kecepatan maksimal yang tercantum di software burner (NERO, ROXIO, dsb). Jangan pernah percaya tentang kecepatan maksimum yang tertulis di label CD/DVD. Sebab meskipun tertulis 52x, tapi seringkal setelah dianalisa oleh CD/DVD burner melalui software burner, biasanya nilai tulis itu akan turun. Untuk kebutuhan kompatibiitas pembacaan, pilih kecepatan burning 10x/12x saja -walaupun hal ini akan berdampak pada waktu proses pembakaran. Selain itu, hal ini juga dapat mengantisipasi apabila CD/DVD tesebut akan dibaca dari device CD/DVD ROM dengan spesifikasi baca (read) lebih rendah -yang masih banyak digunakan.

3. Isian Data Jangan Sampai Full
Usahakan ketika pengisian data jangan sampai full, berilah ruang kosong (free space) beberapa mega byte.

4. Simpan Dalam Plastik Khusus
Setelah dibakar/dibaca, usahakan CD/DVD disimpan ke dalam plastik khusus untuk menghindari debu atau goresan. Simpan CD/DVD ditempat yang kering dan gelap, usahakan jangan lembab atau terkena sinar matahari langsung karena akan merusak lapisan pemantul sehingga CD/DVD sulit dibaca.

5. Jangan Ditekan
Jangan menulis label CD/DVD dengan, usahakan dengan spidol permanent pada bagian labelnya.

6. Perhatikan Cara Membersihkannya
Sebelum dimasukan untuk dibaca usahakan CD/DVD dibersihkan dari debu dan gunakan kain halus yang biasa untuk membersihkan kacamata. Hindari penggunaan tissue ala kadarnya atau baju untuk membersihkannya, hal ini guna menguhindarimunculnya goresa pada disk yang menyebabkan CD/DVD tidak dapat dibaca. (de-rarz.blogspot.com)