BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 31 Mei 2009

Blok Ambalat Terindikasi Mengandung Cadangan Minyak Cukup Besar

SENIN, 20 APRIL 2009 06:46 WIB JAKARTA. Lapangan Aster Blok Ambalat terindikasi awal mengandung cadangan minyak cukup besar. Blok yang saat ini di kelola perusahaan minyak dan gas bumi asal Italia ENI tersebut, produksinya diperkirakan sekitar 30.000-40.000 barel per hari.

Ini indikasi awal setelah dilakukan pengeboran lima sumur, karenanya ujar MESDM, Ditjen Migas akan melakukan Drill Stand Test dalam waktu 2-3 bulan kedepan untuk memastikan cadangan minyak tersebut. Dan jika setelah dilakukan test dan berhasil maka Lapangan Aster sudah dapat berproduksi tahun 2010.

Letak geografis Blok Ambalat berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia sehingga rawan timbul konflik. Menteri ESDM menegaskan, bahwa Blok Ambalat merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diakui Menteri beberapa waktu lalu, pihak Malaysia pernah mengajukan permintaan agar dilakukan operasi bersama. Namun permintaan itu ditolak.”Karena kalau hal itu kita lakukan sebagai operasi bersama, berarti kita mengakui ada konflik, dispute. Maka kita katakan tidak,” tegas Menteri.

Pemerintah telah menginstruksikan ENI agar terus melakukan kegiatan migas di wilayah itu. Pada pertemuan dengan Presiden beberapa waktu yang lalu, lanjut Menteri, pihaknya juga telah meminta dukungan TNI karena wilayah Ambalat merupakan bagian dari Indonesia.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2437-blok-ambalat-terindikasi-meng

Hydraulic Jack

Berfungsi untuk mentransmisikan pressure dari hydraulic fluid untuk mengangkat rangkaian SRP.
Yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

a. Sensor pengatur panjang stroke (S)
Berfungsi untuk mengubah pengaturan panjang stroke sesuai desain yang diinginkan.


b. Tangga
Berfungsi untuk memudahkan pada saat mengatur komponen yang berada diatas hydraulic jack atau untuk memeriksa kerusakan-kerusakan kecil pada hydraulic jack.

c. Menara
Sebagai pondasi untuk polished rod saat beroperasi agar kuat dan lebih sentral sehingga kebocoran pada stuffing box dapat dihindari.

d. Stroke
Berfungsi sebagai penerima hasil transmisi hydraulic fluid bertekanan tinggi dari power pack menjadi gerakan naik turun untuk mengangkat rangkaian sucker rod pump dibawah permukaan.

e. Hydraulic hose
Berfungsi mengalirkan fluida bertekanan tinggi dari power pack ke hydraulic jack unit. Ada dua jenis yang berukuran besar dan kecil. Hose berukuran besar berfungsi untuk mengalirkan fluida bertekanan tinggi dari power pack sehingga akan menaikkan stroke pada hydraulic jack (up-stroke). Hose yang kecil berfungsi mengalirkan hydraulic fluid bertekanan tinggi dari hydraulic jack kembali ke power pack. Proses ini terus berulang kali sehingga fluida pada sumur tersebut bisa diproduksi.

Sabtu, 30 Mei 2009

Prosedur Penetapan Harga Gas Bumi

MINGGU, 26 APRIL 2009 09:45 WIB

JAKARTA. Pada konferensi pers di Gedung Departemen ESDM Jakarta (22/4), Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro kembali menjelaskan beberapa hal yang harus diselesaikan pihak Konsorsium Donggi-Senoro (Pertamina-Medco-Mitsubishi), salah satunya adalah masalah penetapan harga yang hingga saat ini belum diajukan ke Menteri ESDM untuk mendapatkan final approve. Harga jual gas bumi akan bersifat mengikat setelah mendapatkan penetapan dari Menteri ESDM, sementara GSA (Gas Sales Agreement) akan berlaku efektif sejak memperoleh penetapan harga dari Menteri dan SAA (Sales Appointed Agreement) mendapat persetujuan dari BPMIGAS.

Terkait dengan masalah penetapan harga, ada prosedur yang harus dipenuhi sebelum mendapatkan final approve dari Menteri ESDM. Setelah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan negosiasi dengan konsumen gas bumi dan memperoleh kesepakatan harga, maka Kontraktor menyampaikan usulan harga gas bumi tersebut kepada Badan Pelaksana.

Badan Pelaksana bertanggung jawab melakukan evaluasi teknis dan ekonomis terhadap usulan harga gas bumi yang diajukan oleh KKKS, yang kemudian disampaikan Kepada Menteri ESDM disertai pertimbangan teknis dan ekonomisnya. Menteri kemudian meminta pertimbangan Direktur Jenderal mengenai pertimbangan usulan harga gas bumi dari aspek teknis, ekonomis, dan legal. Setelah semua prosedur tersebut dipenuhi maka Menteri ESDM dapat memberikan persetujuan harga gas bumi yang diajukan.

Dalam pola kegiatan hulu, faktor-faktor yang menjadi dasar dalam penentuan harga gas alam cair meliputi keekonomian pengembangan Lapangan, pendapatan Negara yang optimal, serta memenuhi prinsip kewajaran bisnis. Sedangkan pada pola kegiatan usaha hilir penentuan harga jual gas alam cair diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 21 tahun 2008.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2453-prosedur-penetapan-harga-

Komponen Peralatan HPU

Peralatan HPU terdiri dari power pack, hydraulic jack dan peralatan dibawah permukaan.


1. Power pack berfungsi untuk memompakan hydraulic fluid menuju ke hydraulic jack.
Yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

a. Electrical control box
Merupakan pusat pengontrol sebagian besar kelistrikan HPU. Komponen – komponen listrik terdiri dari sebuah motor starter, motor overload protector, dan sebuah programmable logic controller.

b. Flow control valve
Digunakan untuk mengontrol jumlah aliran fluida. Katup yang bawah membatasi penyebaran fluida, sedangkan yang atas membatasi seberapa cepat penghalang (valve) dibuka.

c. System relief valve
Sistem ini memungkinkan untuk memberikan pressure selama pemeliharaan dan perbaikan.

d. Tank Weldment
Menjaga agar cairan hidrolik tidak dibawah tekanan. Kapasitas minimal tangki 20 gallons.

e. Oil site gage
Memberikan suatu indikasi batas tinggi cairan. Sehingga hydraulic fluid dapat terus terkontrol agar kinerja tetap berjalan lancar.

f. Manifold block
Memberi tekanan pada cairan hidrolik ke berbagai sistem hidrolik melalui control valve.

g. Pressure switch
Berfungsi mengontrol motor untuk membatasi tekanan pada sistem.

h. Hand pump
Apabila ada gangguan listrik, pompa tangan (manual) digunakan agar sistem tetap berjalan agar fluida tidak kosong dalam setting hydraulic jack. Klep harus digeser dan kemudian dengan secara manual memompa hand pump sampai penghalang telah menutup jalur fluida.
Pompa manual diharapkan untuk digunakan di saat operasi dalam keadaan darurat dan akan memerlukan banyak siklus untuk mengangkat penghalang standard.

i. Pressure gage
Menunjukkan system pressure HPU secara aktual. Standar operasi harus kurang dari 2000 psi.

j. Accumulator
Berfungsi sebagai suatu reservoir tekanan untuk menyimpan cairan yang diberi tekanan.
k. Pompa
Dihubungkan dengan electric motor dan memenuhi tekanan pemompaan untuk mengisi akumulator.

l. Electric motor
Menjalankan pompa hidrolik.

m. EFO valve dan coil
Emergency Fast Operation (EFO), aliran dilewatkan melalui valve pada sirkuit kontrol kendali dan membuat sistim memberikan aliran penuh saat tekanan tertinggi. Operasi ini dimaksudkan untuk memindahkan penghalang (barrier) dalam waktu singkat. Misalnya saat perbaikan ringan.

n. Base filter assembly
Untuk menyaring zat pencemar dari minyak hidrolik selama beroperasi.

o. Directional control valve
Mengoperasikan katup pada operasi normal. Mengalirkan cairan untuk melewati penghalang (barrier).


p. Cabinet
Melindungi komponen pompa hidrolik. Apakah sudah kuat dan terkunci.


Pemerintah Optimis Investasi Sektor ESDM 2009 di Atas US$ 20 M

SABTU, 18 APRIL 2009 06:26 WIB JAKARTA. Pemerintah menargetkan investasi sektor ESDM di Indonesia pada tahun 2009 akan mencapai lebih dari US$ 20 miliar. Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan dalam peresmian Pelayanan Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditjen Migas DESDM, Kuningan, Jakarta (17/4).

“Kami optimis investasi sektor ESDM tahun 2009 akan mencapai lebih dari US$ 20 miliar,” papar Menteri. Total investasi sektor ESDM tahun 2008 adalah sekitar US$ 19 miliar, dan target investasi 2009 yang disusun sebelum krisis ekonomi adalah sebesar US$ 26 miliar (kondisi resesi belum diperhitungkan).

Walaupun saat ini resesi global memberikan dampak bagi iklim ekonomi di Indonesia, pemerintah mengharapkan para investor untuk berfikir jangka panjang karena investasi sektor ESDM di Indonesia adalah investasi jangka panjang untuk 20-30 tahun.

“Krisis ekonomi diperkirakan akan berlangsung 1-2 tahun saja, setelah itu diperkirakan iklimnya akan membaik bagi pengembangan industri sektor ini, maka kami berharap para calon investor tidak berfikir untuk jangka pendek tapi untuk jangka 20-30 tahun ke depan,” ujar Menteri.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2434-pemerintah-optimis-investasi-se

Jumat, 29 Mei 2009

PGE Berhasil Siapkan Uap 10 MW

Hal ini disampaikan dalam siaran pers perseroan, Jumat (5/6). Dari hasil kegiatan uji produksi sumur tersebut diperoleh data bahwa sumur tersebut dapat memproduksikan 10 MW. Sumur UBL 5 diuji dengan metode buka tegak (vertical discharge).

Lokasi Proyek UBL 5 ini terletak di Desa Pagaralam Kecamatan Ulubelu-Kabupaten Tanggamus, Lampung. Sumur UBL 5 merupakan satu di antara dari 9 sumur yang telah dibor di daerah Ulubelu untuk pembangkitkan listrik 2 x 55 Mwe. Energi listrik akan mulai berproduksi komersial pada 2011.

Sumur UBL 5 merupakan pemboran berarah / miring dengan kedalaman berarah hingga 1705 mku (meter kedalaman ukur), dengan temperatur di resevoir sebesar 260�C. Pemboran tersebut dikerjakan oleh tenaga ahli dari dalam negeri. Proyek ini merupakan Salah satu proyek yang diunggulkan potensi Panas Bumi di Ulubelu cukup besar yaitu sekitar 300 MW.

Sebelumnya PT PGE berhasil melakukan uji produksi sumur UBL 2 & UBL 3. Hasil pencatatan sementara masing-masing sumur menghasilkan energy listrik berkisar 10 MWe. Hal ini menambah keyakinan bahwa prospek Ulubelu dapat beroperasi sebagai lapangan Panas bumi.

Potensi cadangan panasbumi didaerah ini mencapai 300 MWe. Tahap pertama PT PGE akan mensuplai uap kepada pembangkit listrik PLTP unit 1 & 2 milik PT PLN. Untuk pengembangan selanjutnya maka akan diusahakan secara total project oleh PT PGE.

Saat ini PGE telah membangkitkan energi Panas bumi listrik sebesar 272 MWe yang berasal dari lapangan Kamojang, Lahendong dan Sibayak. PT PGE juga sedang melakukan eksplorasi diberbagai daerah diantaranya, Lumut Balai (Sumatra selatan), HuluLais (Bengkulu), Sungai Penuh (Jambi) dan Kotamobagu (Sulut). Diharapkan 5 tahun kedepan PT PGE dapat menghasilkan listrik sebesar 1342 MWe.

PGE sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mampu menunjukkan kiprahnya sebagai perusahaan energi ramah lingkungan. Penghargaan yang bergengsi juga diperoleh yaitu Proper Hijau untuk Area Geothermal Kamojang dan Lahendong.

PGE juga meraih Emas Padma Award yang merupakan award dibidang CSR dalam pemanfaatan Brine Water untuk pabrik gula aren dan penghargaan lainnya di lingkungan Pertamina. Pemanfaatan uap Panas Bumi ini membantu penghematan bahan bakar yang sangat besar. Diharapkan pada 10 tahun ke depan Energi Panas Bumi dapat menjadi primadona energi di Indonesia.

Penandatanganan MoU dengan Shell E&P di Denhaag

JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H Legowo, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) for Delivering Old Oil and Gas Data dengan pihak Shell E&P yang diwakili Guy Outen, EVP Global Business Development, Group Shell E&P. Acara tersebut bertempat di Denhaag, Belanda, 22 April 2009.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dirintis sejak tahun 2005 mengenai komitmen Shell untuk menyerahkan data minyak dan gas bumi yang diperoleh Shell pada saat melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia sampai dengan kurun waktu 1965. Dalam hal ini, Shell akan menyerahkan seluruh data tersebut dalam bentuk digital yang memerlukan biaya sekitar US$ 500.000 dan sepenuhnya ditanggung oleh Shell.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke tempat penyimpanan data Shell (FUGRO), dimana salah satunya diperlihatkan data sumur Telaga Tunggal yang secara fisik masih terpelihara dengan baik. Sumur Telaga Tunggal merupakan sumur pertama yang ditemukan dan diproduksikan di Indonesia oleh AZ Zijlker pada tahun 1890.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2497-penandatanganan-mou-de

Dirjen Migas Umumkan Pemenang Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap II

JUM'AT, 01 MEI 2009 06:00 WIB JAKARTA. Direktur Jenderal Migas, Evita Legowo mengumumkan pemenang Wilayah Kerja Migas Tahap II di Gedung Migas pada hari Rabu (29/4). Acara ini dihadiri oleh para pejabat Eselon II di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan perwakilan para perusahaan pemenang lelang.

Dirjen Migas menjelaskan terdapat 11 perusahaan yang dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah. Kesebelas perusahaan pemenang tersebut adalah Konsorsium PT & Renco & PT Prosys Oil & Gas International (South Block A), PT NANA Yamano Technik (East Pamai), Konsorsium Orchard Energi PTE LTD & PT Bayu Energy Lestari (West Belida), Australia Worldwide Exploration Ltd (Terumbu), Konsorsium PT. Bama Bumi Sentosa & PT Toba Sejahtera (Southeast Madura), PT Archipelago Resources (Pasir), Hess (South Sesulu), Konsorsium Biak Petroleum LLC & Niko Resources Ltd (Kofiau), Konsorsium Komodo Energy LLC – Marathon Indonesia New Venture LTD – Indonesia Kumawa Energy LTD (Kumawa), Konsorsium Biak Petroleum LLC & Esso Exploration International LTD (Cendrawasih), and Sarmi Papua Asia Oil LTD (Northern Papua).

Dari 15 wilayah yang ditawarkan, 4 wilayah kerja yang tidak menghasilkan pemenang. Keempat wilayah tersebut adalah Penyu, Sokang, Senami-Bahar, dan Sermata. Disamping ke 15 wilayah kerja tersebut, Pemerintah sedang mengevaluasi 16 wilayah kerja lainnya untuk dilelang.

Ditjen Migas menambahkan, penandatanganan kontrak wilayah kerja akan dilaksanakan pada acara Indonesian Petroleum Association tanggal 5 Mei 2009. “Pemerintah mengharapkan apa yang telah di komitmenkan dalam pengajuan lelang dapat dilaksanakan sehingga target kerja dan produksi minyak dapat tercapai”. Selain itu, Indonesia diharapkan dapat turut berperan dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.

Kamis, 28 Mei 2009

MESDM: Cost Recovery Gampang-Gampang Susah

SELASA, 26 MEI 2009 14:31 WIB
JAKARTA. Cost Recovery saat ini menjadi isu yang mencuat, baik bagi para pengamat, pengusaha minyak, maupun pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menyatakan Cost Recovery sebagai masalah yang gampang-gampang susah, mengingat Departemen ESDM dituntut untuk dapat memenuhi 2 objektif pada sisi berbeda, yaitu Pemerintah dan Production Sharing Contract (PSC).

“Pada sisi Pemerintah, tingginya Cost Recovery mengakibatkan turunnya pendapatan migas sehingga APBN juga turun,” papar Menteri ESDM dalam dialog roundtable dengan tema “Permasalahan dan Tantangan dalam Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan Hulu Migas Melalui Kontrak Kerja Sama Production Sharing Contract” di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (26/5).

Kontradiksi dengan hal tersebut, lanjut Menteri, di sisi yang lain Departemen ESDM berada pada sisi Production Sharing Contract. Dalam hal ini, penekanan Cost Recovery akan menyebabkan turunnya investasi dan produksi migas.

“Untuk menjembatani kedua hal di atas, yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pengendalian Cost Recovery, bukan penekanan Cost Recovery,” ujar Menteri. Pengendalian berarti mengontrol, sementara penekanan diartikan menekan serendah2nya.

Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2008 tentang Jenis-Jenis Biaya Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang tidak dapat dikembalikan kepada kontraktor KKS (17 item negative list).

Selanjutnya, untuk lebih memberikan kepastian hukum bagi pelaksanaan kegiatan usaha hulu, saat ini sedang dilakukan pembahasan antar departemen mengenai Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Cost Recovery sebagai amanat Undang Undang APBN. Diharapkan RPP ini akan menjadi landasan bagi kebijakan baru tentang Cost Recovery.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2538-mesdm-cost-recovery-g

Penandatanganan MoU dengan Shell E&P di Denhaag

Photobucket


JUM'AT, 15 MEI 2009 06:13 WIB

JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H Legowo, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) for Delivering Old Oil and Gas Data dengan pihak Shell E&P yang diwakili Guy Outen, EVP Global Business Development, Group Shell E&P. Acara tersebut bertempat di Denhaag, Belanda, 22 April 2009.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dirintis sejak tahun 2005 mengenai komitmen Shell untuk menyerahkan data minyak dan gas bumi yang diperoleh Shell pada saat melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia sampai dengan kurun waktu 1965. Dalam hal ini, Shell akan menyerahkan seluruh data tersebut dalam bentuk digital yang memerlukan biaya sekitar US$ 500.000 dan sepenuhnya ditanggung oleh Shell.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke tempat penyimpanan data Shell (FUGRO), dimana salah satunya diperlihatkan data sumur Telaga Tunggal yang secara fisik masih terpelihara dengan baik. Sumur Telaga Tunggal merupakan sumur pertama yang ditemukan dan diproduksikan di Indonesia oleh AZ Zijlker pada tahun 1890.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2497-penandatanganan-mou-de
Photobucket

Penandatanganan MoU dengan Shell E&P di Denhaag

JUM'AT, 15 MEI 2009 06:13 WIB

JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H Legowo, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) for Delivering Old Oil and Gas Data dengan pihak Shell E&P yang diwakili Guy Outen, EVP Global Business Development, Group Shell E&P. Acara tersebut bertempat di Denhaag, Belanda, 22 April 2009.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dirintis sejak tahun 2005 mengenai komitmen Shell untuk menyerahkan data minyak dan gas bumi yang diperoleh Shell pada saat melakukan eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia sampai dengan kurun waktu 1965. Dalam hal ini, Shell akan menyerahkan seluruh data tersebut dalam bentuk digital yang memerlukan biaya sekitar US$ 500.000 dan sepenuhnya ditanggung oleh Shell.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke tempat penyimpanan data Shell (FUGRO), dimana salah satunya diperlihatkan data sumur Telaga Tunggal yang secara fisik masih terpelihara dengan baik. Sumur Telaga Tunggal merupakan sumur pertama yang ditemukan dan diproduksikan di Indonesia oleh AZ Zijlker pada tahun 1890.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2497-penandatanganan-mou-de

Rabu, 27 Mei 2009

MENGENAL PENYEBAB KICK & BLOWOUT SUMUR EKSPLORASI MIGAS

Pada saat pemboran berlangsung normal, pada umumnya menggunakan metoda Overbalance Drilling, artinya di dalam lubang sumur diisi dengan lumpur yang memiliki densitas tertentu sehingga memiliki tekanan hidrostatis yang melebihi tekanan formasi (tekanan fluida pada pori batuan bawah tanah) yang ditembus, namun pada kasus yang lain terdapat pula metoda Underbalance Drilling yang biasa dipakai untuk menembus tekanan formasi yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari kolom air tawar sekalipun yang dikenal dengan zona subnormal.
- Hal ini dikatakan Ketua Majelis Ahli Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Dr-Ing Ir Rudi Rubiandini ketika dikonfirmasi perihal penyebab kecelakaan pengeboran di sumur eksplorasi migas di Indonesia, Rabu (9/8).
Kick adalah proses merembesnya fluida formasi (minyak, gas, atau air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang dibor tanpa disengaja. Hal ini dapat terjadi ketika tekanan di dalam lubang lebih kecil dari tekanan formasi yang ditembus, yang seharusnya justru tekanan hidrostatis lumpur lebih besar dari formasi yang sedang ditembus pahat pemboran.
Blowout adalah aliran fluida formasi (bawah tanah) yang tidak terkendali yang merupakan kelanjutan dari kick yang tidak terkendalikan. “Saat ini, kita kenal Surface Blowout (SBO) yang merupakan aliran tak terkendali yang sampai di atas permukaan tanah melalui lubang sumur, sedangkan Underground Blowout (UGBO) terjadi di bawah permukaan tanah dan merembes ke permukaan atau ke lapisan lain di luar lubang sumur,” kata pengamat independen bencana luapan lumpur Porong dari ITB ini.
Rudi mengatakan, secara statistik sekitar 65% dari blowout yang terjadi merupakan UGBO. Dimana biaya yang diperlukan untuk pengendalian UGBO bisa dari ratusan ribu dollar sampai puluhan juta dolar. Sejarah di Indonesia pernah menghabiskan biaya sebesar 30 juta dolar di salah satu perusahaan di Kalimantan timur, dan ada pula yang sampai 60 juta dolar juga di Kalimantan timur karena terjadinya di lapangan migas di laut.

Penyebab Kick
Penyebab kick yang paling sering terjadi adalah dimulai dengan kejadian Lost-Circulation, yaitu masuknya sebagian lumpur pemboran kedalam formasi yang mengakibatkan kolom fluida di dalam sumur turun dan akhirnya tekanan di dalam sumur menjadi lebih kecil dari tekanan formasi, walaupun secara densitas equivalen lumpur yang dipakai sudah cukup berat.
Penyebab kedua adalah menembus zona abnormal, dimana tekanan yang dimiliki formasi jauh lebih besar dari lapisan sebelumnya dan melampaui tekanan hidrostatik yang dimiliki lumpur pemboran di dalam lubang. Kasus ini akan menjadi tambah sulit ketika zona abnormal tersebut mengandung gas.
Penyebab ketiga adalah terjadinya efek swabbing (sedotan) pada saat pipa pemboran ditarik ke permukaan, seperti halnya sebuah suntikan yang sedang ditarik akan menghasilkan efek menyedot, sehingga seolah-oleh tekanan hidrostatis lumpur berkurang jauh, dan pada saat sudah lebih rendah dari tekanan formasi maka akan merangsang fluida dari formasi keluar menuju lubang sumur.

Penyebab Blowout
Penyebab terjadinya blowout yaitu ketika kick tidak dapat tertanggulangi, baik karena kick datangnya terlalu cepat, atau karena operator yang terlalu lambat mengetahui, atau karena memang secara alamiah alamnya sangat ganas, misalnya zona gas yang bertekanan sangat tinggi.
“Ketika blowout akhirnya terjadi, maka kecenderungan pertama akan mengakibatkan SBO, kemudian petugas biasanya akan dengan segera menutupkan Blow Out Preventer (alat yang berfungsi sebagai penyekat di permukaan), kemudian dilakukan proses Pressure Control untuk segera mengeluarkan fluida kick dengan cara memompakan lumpur yang sesuai dan membuka valve sesuai prosedur,” ujar Dosen yang sebentar lagi menjadi Guru Besar bidang pemboran ITB ini.
Namun, adakalanya ketika proses pressure control dilakukan ternyata kekuatan tekanan dari bawah jauh melebihi kekuatan batuan ataupun casing di bagian atas, maka bisa terjadi UGBO.
Penyebab sampai terjadinya UGBO secara teknis, pertama, akibat tekanan di dalam lubang sumur melampaui kekuatan formasi, pada saat mengeluarkan kick. Baik kick yang disebabkan oleh formasi abnormal ataupun akibat kecelakaan loss and kick.
“Cara penanggulangannya ialah hentikan operasi, injeksikan lumpur berat yang sesuai, semen sebagian, dan pasang casing string tambahan,” tuturnya.
Penyebab UGBO, kedua, adanya gas yang mengalir di annulus di belakang casing setelah penyemenan. Kerusakan yang terjadi biasanya sangat cepat dan ekstrim. Pilihan pengendalian blowout sangat terbatas. Kehilangan sumur ataupun platform sudah umum terjadi pada kasus ini.
Menurut dia, lumpur dengan berat tertentu dibutuhkan untuk menangani skenario kecilnya perbedaan mud-weight dan formation integrity. Pengeboran selanjutnya pasti membutuhkan penambahan berat lumpur yang mungkin saja dapat melebihi formation integrity. Mud losses dapat saja langsung terjadi pada lapisan atas. Solusinya Casing atau liner harus dipasang dan disemen agar dapat mengisolasi zona-zona pada interval yang lebih dalam dan bertekanan tinggi.
Ketiga, terjadi UGBO saat melakukan Sidetracking pada sumur yang sebelumnya kick, pipa seringkali tersangkut (stuck) di sebagian besar bagian openhole, terutama di bagian atas dekat dudukan casing. Sidetracking dimulai dengan menaruh dasar yang yang kokoh, seperti whipstock, untuk memulai pembelokan arah. Cara yang paling tua dan umum dilakukan adalah menggunakan cement plug pada bagian openhole di atas drillstring fish. Bagian atas cement plug kemudian dibor hingga mengenai bagian semen yang kokoh. Proses ini pada akhirnya hanya dapat menyisakan sebagian kecil semen di atas fish. Hal ini dapat mengakibatkan UGBO kembali terjadi. Skenario ini sangat berbahaya serta sulit dikendalikan,
Keempat, akibat kegagalan sekat semen di annulus, problematika produksi seperti ini dapat juga mengakibatkan terjadinya UGBO selama masa produksi normal, yaitu: turunnya tekanan produksi, sementara tekanan di zona lain, baik di bawah maupun di atas zona produksi, tetap sama seperti semula. Seiring dengan meningkatnya perbedaan tekanan antara formasi tersbut, akan mengakibatkan potensi pecahnya semen yang menjadi penyekat selama ini. Kegagalan fungsi sekat semen mengakibatakan fluida dapat mengalir secara vertikal ke atas ataupun ke bawah. Solusi yang efektif adalah Perforasi dan squeeze cementing di antara interval aliran.
Kelima, kegagalan casing dapat mengakibatkan terjadinya UGBO juga. Tingkat kerusakannya merupakan fungsi dari kedalaman sumber kebocoran dan tekanan sumber aliran. Semakin dalam letak kebocoran, semakin kecil kemungkinan aliran akan menuju ke permukaan.
Dia mengatakan, dari contoh-contoh tersebut menguraikan sebagian besar penyebab umum terjadinya kick dan blowout, baik SBO maupun UGBO.
“Hal tersebut harus dipahami dengan seksama dan selalu dikaji secara periodik untuk meyakinkan bahwa tim pengeboran memahaminya dan memasukannya dalam perencanaan kemungkinan yang akan terjadi. Yang lebih penting lagi, gejala-gejalanya pun harus selalu diperhatikan saat pengeboran sumur berlangsung oleh setiap pelaksana pemboran untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya kick maupun blowout,” imbaunya.

Selasa, 26 Mei 2009

Transformasi Fourier

Desember 6, 2007 in Sinyal dan Wavelet | Tags: Sinyal & Wavelete | 7 comments

Transformasi Fourier merupakan metode tradisional untuk menentukan kandungan frekuensi dari sebuah sinyal. Transformasi Fourier pada dasarnya membawa sinyal dari dalam kawasan waktu (time-domain) ke dalam kawasan frekuensi (frekuensi-domain). Pada sisi lain transformasi fourier dapat dipandang sebagai alat yang mengubah sinyal menjadi jumlahan sinusoidal dengan beragam frekuensi. Transformasi Fourier menggunakan basis sinus dan kosinus yang memiliki frekuensi berbeda. Hasil Transformasi Fourier adalah distribusi densitas spektral yang mencirikan amplitudo dan fase dari beragam frekuensi yang menyusun sinyal. Hal ini merupakan salah satu kegunaan Transformasi Fourier, yaitu untuk mengetahui kandungan frekuensi sinyal.

“Rumusnya mana nich???? :( “

“ Bisa di click tulisan Fourier, Selamat belajar….. :) ”

Ahli Geologi Dunia Nilai Lumpur Lapindo Akibat Pengeboran






PDF Print



Perlahan namun pasti penyebab sebenarnya dari luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo mulai terungkap. Mayoritas pakar geologi internasional menilai bahwa semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo adalah akibat pengeboran.

***
Afrika Selatan, 28 Oktober 2008. AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dan dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia.


Pada acara ini disampaikan sekitar 600 makalah dalam 97 tema yang berbeda, dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap penting yaitu “Lusi Mud Volcano: Earthquake or Drilling Trigger”. Tema ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu setempat.
Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang sebagian mereka adalah juga pernah menghadiri pertemuan di London seminggu yang lalu dengan tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu itu menghasilkan suatu pertanyaan besar dan mengerucut pada data pemboran yang harus dikaji dan diperjelas.


Peserta diskusi sekitar 90 ahli tersebut yang tentunya akan memberikan opini yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh dengan antusiasme yang tinggi, dan disambut dengan selembar informasi perkembangan terakhir yang dikeluarkan Lapindo. Dimana sebelumnya Lapindo juga telah membagi-bagikan Brosur 6 halaman berwarna dengan kualitas lux yang menjelaskan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan di lapangan kepada peserta konferensi.


Selama pertemuan, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu :


1. Dr.Adriano Mazzini dari Unversitas Oslo seorang ahli Mud Vulcano yang selama ini sangat yakin dengan teori bahwa lumpur lapindo disebabkan oleh gempa Yogyakarta.


2. Nurrochmat Sawolo sebagai ahli pemboran dari lapindo yang mengetahui seluk beluk pemboran di sumur BJP-1 sejak persiapan, pelaksanaan sampai semburan terjadi di Sidoardjo, yang dibantu Bambang Istadi.


3. Seorang pembicara dari Universitas Curtin Australia yaitu Dr. Mark Tingay ahli gempa yang berpendapat bahwa energi gempa Yogyakarta terlalu kecil sebagai penyebab terjadinya semburan di Sidoardjo.


4. Prof. Richard Davies dari Universitas Durham Inggris, ahli geologi yang bekerjasama dengan ahli pemboran Indonesia yang diwakili oleh Susila Lusiaga dan Rudi Rubiandini dari Institut Teknologi Bandung yang menyampaikan secara detail dan jelas data-data dan bukti selama proses kejadian dilihat dari sisi operasi pemboran.


Sejumlah tidak kurang dari 20 penanya menghangatkan dan mempertajam materi diskusi yang mengarah pada penyebab yang sebenarnya, kemudian dilanjutkan dengan sesi perdebatan yang melibatkan seluruh opini yang berkembang dan dimoderatori oleh ahli geologi senior dari Australia.


Acara diskusi berjalan sekitar 2,5 jam tersebut diakhiri dengan voting (pengambilan pendapat) oleh seluruh peserta yang hadir untuk memperoleh kepastian pendapat para ahli dunia tersebut dengan menggunakan metoda langsung angkat tangan.


Hasil dari voting tersebut menghasilkan 3 (tiga) suara yang mendukung GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara menyatakan PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara menyatakan KOMBINASI Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) menyatakan belum bisa mengambil opini.


Dengan kesimpulan ahli dunia seperti ini, tidak perlu diragukan dan didiskusikan lagi bahwa penyebab semburan lumpur di Sidoardjo adalah akibat kegiatan Pemboran.

Senin, 25 Mei 2009

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN Pertamina EP

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia minyak bumi memiliki peran yang penting dan strategis. Peran penting ini dalam hal ini karena migas menyangkut hajat hidup orang banyak dan strategis karena migas merupakan sumber energi bagi kegiatan ekonomi nasional, disamping sebagai sumber daya devisa negara yang secara keseluruhan terkait langsung dengan pertahanan dan keamanan nasional.

PERTAMINA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola kegiatan minyak dan gas bumi di Indonesia. Terbentuknya PERTAMINA berlangsung melalui proses yang panjang yang tidak terlepas dari semangat perjuangan bangsa.

ZAMAN PENJAJAHAN HINDIA BELANDA,
Eksplorasi minyak di Indonesia pertama kali dilakukan di daerah Jawa Barat, Desa Cibodas Kecamatan Maja, Majalengka di kaki gunung Ceremai oleh 2 orang Belanda, yaitu Jan Reering dan Van Hoevel pada tahun 1871. Namun pencarian minyak tersebut tidak menunjukan hasil yang positif walaupun di daerah itu banyak terdapat "Oil Seapages"atau rekahan-rekahan tanah yang mengandung minyak.
Pada masa kolonial Belanda, konsesi daerah perminyakan di Jawa dipegang oleh perusahaan Belanda yaitu NV de Bataafsche Petroleum My (NV de BPM).
Perusahaan ini melakukan beberapa penyelidikan antara lain :

  1. Geologi lapangan di daerah Purwakarta, Cirebon, Karawang dan Subang tahun 1910-1942.
  2. Gaya berat lapangan di daerah Karawang, Bekasi, Indramayu, Purwakarta, Cirebon dan Majalengka sekitar tahun 1928.
  3. Pemboran eksplorasi di daerah Indramayu, Karawang dan Majalengka sekitar tahun 1932-1941.


MASA KEMERDEKAAN

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, daerah perminyakan di Jawa di kuasai oleh Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) yang berkedudukan di Cepu Jawa Tengah. Ditahun 1948 PTMN berubah menjadi PTMRI (Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia) dan kembali dikuasai Belanda hingga tahun 1960. Tahun 1961 dengan Peraturan Pemerintah No. 199/1961 didirikan PN Permigan, untuk mengurus kegiatan perminyakan di Jawa. Dari tahun 1962 Permigan mulai merehabilitir sumur-sumur di lapangan Randegan, Bongas Majalengka. Kantor lapangan Randegan pada waktu itu berkedudukan di Bongas Kabupaten Majalengka di kenal dengan istilah Kantor Daerah Administrasi Wilayah Cirebon.

Beam Pump

Teknik ketiga dari Artificial Lift dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk.

Minggu, 24 Mei 2009

Kewenangan Pemerintah dalam Proyek Donggi-Senoro

SENIN, 27 APRIL 2009 06:49 WIB

JAKARTA. Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi Senoro dikembangkan dari Lapangan Gas Bumi di Wilayah Kerja Tomori (JOB Pertamina Medco) dan Wilayah Kerja Region Sulawesi (PT Pertamina EP) yang keduanya merupakan Wilayah Kerja yang telah berproduksi (dikembangkan dari POD kedua).

Kewenangan yang dimiliki Pemerintah, dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, terkait dengan Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi-Senoro antara lain penetapan harga gas di hulu (pada titik serah di plant gate), pemberian izin usaha pengolahan gas bumi (kilang LNG), serta rekomendasi ekspor kepada Departemen Perdagangan (apabila ada rencana ekspor).

Sebagai pemegang regulasi pengelolaan sumber daya minyak dan gas, Pemerintah tidak terlibat dalam perundingan business to business yang dilakukan antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan mitra bisnisnya. Oleh karena itu pemerintah tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang timbul dari perundingan yang dilakukan oleh Konsorsium Donggi-Senoro dengan para konsumennya.

“Ada dua hal yang harus dipisahkan antara b to b konsorsium dengan konsumen Jepang, dengan mereka dengan pemerintah,” jelas Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada konferensi pers di Gedung Departemen ESDM Jakarta (22/4). Jadi, melalui kontrak dengan konsumennya mereka membuat suatu kesepakatan yang tentu tidak diikuti oleh pemerintah, sedangkan dengan pemerintah, konsorsium harus memenuhi aturan sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2454-kewenangan-pemerintah-dalam-proyek

Kewenangan Pemerintah dalam Proyek Donggi-Senoro


JAKARTA. Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi Senoro dikembangkan dari Lapangan Gas Bumi di Wilayah Kerja Tomori (JOB Pertamina Medco) dan Wilayah Kerja Region Sulawesi (PT Pertamina EP) yang keduanya merupakan Wilayah Kerja yang telah berproduksi (dikembangkan dari POD kedua).

Kewenangan yang dimiliki Pemerintah, dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, terkait dengan Proyek Kilang Gas Alam Cair Donggi-Senoro antara lain penetapan harga gas di hulu (pada titik serah di plant gate), pemberian izin usaha pengolahan gas bumi (kilang LNG), serta rekomendasi ekspor kepada Departemen Perdagangan (apabila ada rencana ekspor).

Sebagai pemegang regulasi pengelolaan sumber daya minyak dan gas, Pemerintah tidak terlibat dalam perundingan business to business yang dilakukan antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan mitra bisnisnya. Oleh karena itu pemerintah tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang timbul dari perundingan yang dilakukan oleh Konsorsium Donggi-Senoro dengan para konsumennya.

“Ada dua hal yang harus dipisahkan antara b to b konsorsium dengan konsumen Jepang, dengan mereka dengan pemerintah,” jelas Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada konferensi pers di Gedung Departemen ESDM Jakarta (22/4). Jadi, melalui kontrak dengan konsumennya mereka membuat suatu kesepakatan yang tentu tidak diikuti oleh pemerintah, sedangkan dengan pemerintah, konsorsium harus memenuhi aturan sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2454-kewenangan-pemerintah-dalam-proyek

Kebutuhan Gas Jakarta 2013 Akan Capai 1.020 MMSCFD

JUM'AT, 10 APRIL 2009 06:44 WIB JAKARTA. Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar memperkirakan pada tahun 2013 kebutuhan gas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan meningkat hingga 1.020 MMSCFD. Peningkatan tersebut disebabkan tambahan beberapa pembangkit di PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok.

”Peningkatan juga dipicu pengalihan penggunaan BBM di PLTGU Muara Tawar menjadi gas”, lanjut Dirut PLN Fahmi Mochtar di Gedung Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), Jakarta (30/3).

Dirut PLN menguraikan, pada 2011 diprediksikan akan terjadi kekurangan gas hingga 440 MMSCFD. Angka itu akan meningkat lagi hingga 600 MMSCFD pada 2014. ”PLN telah membuat neraca demand dan supply gas untuk jangka menengah dan diprediksikan beberapa daerah akan mengalami kekurangan supply terutama DKI Jakarta-Jawa Barat dan Sumatera Utara pada tahun 2011-2014”, ungkapnya.

Saat ini, kebutuhan gas di Jakarta dan sekitarnya yang meliputi PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Tanjung Priok mencapai 875 MMSCFD, namun baru terpenuhi 550 MMSCFD. Sedangkan kebutuhan PLTGU Belawan yang mencapai 130 MMSCFD, baru tersedia 20 MMSCFD. Untuk dapat memenuhi defisit kebutuhan gas di kedua wilayah tersebut, maka PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan segera membangun LNG Receiving Terminal di Medan (Sumatera Utara) dan Bojanegara (Banten).

Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/2416-kebutuhan-gas-jakarta-201

Sabtu, 23 Mei 2009

Kangen Main Game Harvest Moon



Paling tentram memang jika kita menjadi petani kaya dan sukses.

Saya main game ini pertama kali pada masa kuliah tahun 2002-an. Saya sangat senang main game ini. Harvest Moon merupakan game keluaran Natsume. Permainan ini menantang kita menjadi petani sukses. Adalah seorang remaja yang mewarisi lahan pertanian kakeknya. Lahan tersebut tak terawat. Bocah tersebut harus mengurusnya hingga sukses. Sukses jadi peternak ayam, ikan, sapi, domba, dan kuda. Berhasil pula bercocok tanam bermacam sayuran.

Selain kudu cespleng merawat farm, kita juga kudu bisa berbaur dengan masyarakat. Ditemani seekor anjing, kita harus mampu bergaul dengan kepala desa dan anaknya si polisi, tukang kayu dan peneliti serangga, peternak ayam, peternak domba dan sapi, penjaga swalayan, dokter, nelayan, pastur dan tujuh kurcaci, pandai besi, peneliti herbal dan pemilik perpustakaan, penyuling dan pemilik kilang anggur, penjaga resto, anak-anak cilik, serta pemborong.

Yang tak kalah seru, kita harus bisa menggaet hati para bunga desa. Tentu saja kita kudu bersaing dengan para kumbang desa. Persaingan tak harus dengan tarik urat dan otot. Tapi, kita juga harus bisa berkawan dengan mereka dengan baik.

Kelak, salah satu dari gadis yang kita taksir bakal menjadi istri kita yang memberikan seorang anak. Anak ini bakal menjadi besar dan membantu kita ngrumat sawah. Sedangkan bunga desa lainnya bakal menikah dengan pacarnya masing-masing.

Kita juga disuguhi berbagai festival tahunan. Misalnya, lomba masak, pacuan kuda, pesta kembang api, acara tahun baru, serta panen (harvest moon). Umumnya acara digelar di alun-alun desa. Banyak tempat eksotik yang bisa kita jelajahi. Misalnya gua yang kaya hasil tambang, air terjun dan pemandian, danau serta bukit, laut, dan juga jalan desa yang permai. Jika musim dingin tiba, air danau membeku sehingga memungkinkan kita berjalan menuju gua di pulau tengah danau.

Suasana indah tersebut selalu ngangeni. Sayang, play-station kami sudah terjual. Kini saya hanya bisa mengenang permainan itu. Padahal, saya sudah berjalan menjelang tahun keenam.

Sumber: http://yacobyahya.wordpress.com/2007/09/06/kangen-main-game-harvest-moon/

Microsoft Akan Gunakan Teknologi 3 Dimensi Untuk Xbox-nya


ekarang sudah bukan zamannya lagi bermain game dengan mengandalkan tangan sebagai pengendali. Pengembangan teknologi game tiga dimensi dari Microsoft menggantikan kebutuhan kontroler tangan dengan gerakan tubuh pemain.

Xbox 360 yang rencananya akan diluncurkan bulan depan, menggunakan sistem penggerak game yang mengandalkan gerakan tubuh si pemain. Permainan berbentuk tiga dimensi ini memudahkan pemain mengendarai mobil virtual atau bermain sepak bola hanya dengan menggerakkan anggota tubuh mereka dengan benar dan sesuai dengan jalannnya permainan.

Juru bicara Microsoft mencontohkan, seorang pemain game tembak menembak dapat meletuskan tembakan hanya dengan menarik pelatuk pistol khayalan yang terhubung dengan sistem penggerak game.

Mesin pengotrol Xbox 360 menggunakan sinar infra merah untuk memonitor gerakan tubuh pemain dan mensinkronisasikannya dengan permainan game dalam bentuk tiga dimensi.

Agaknya, perangkat game mutakhir ini memang dirancang untuk menjegal dominasi Nintendo Wii di pasaran game dunia.

Sistem ini dikembangkan oleh perusahaan pengembang game Israel, 3DV Systems. Microsoft kemudian tertarik membelinya dan menanamkannya pada xbox 360.

Sebelumnya Nintendo Wii juga telah melakukan terobosan dengan teknologi gerakan tubuh pemain ketika mengontrol jalannya permainan. Namun bagaimanapun teknologi mereka hanya masih mengandalkan kontrol gerakan snesitif menggunakan tangan atau kaki.

Eye Toy milik Sony juga dapat mendeteksi gerakan tubuh pemain dalam dua dimensi. Tapi Microsoft berusaha menangguhkan diri sebagai yang pertama meluncurkan sistem teknologi game dalam bentuk tiga dimensi. (okezone/telegraph)

Sumber: http://www.ketok.com/index.php?news_id=3695&start=0&category_id=13&paren

Jumat, 22 Mei 2009

Bintang Film Porno Dijadikan Ikon Game Shooting

Bintang film porno Tera Patrick terlibat makin dalam di game Saints Row 2. Setelah sekadar mempromosikannya, aktris itu kini ikut beraksi dalam game itu. Kok bisa yah? Padahal ini bukan game porno melainkan game shooting.

Tera Patrick hadir dalam game Saints Row 2 melalui downloadable content (DLC) bertajuk 'Ultor Exposed'. Dalam DLC itu, Tera berperan sebagai mikrobiologis yang bisa mendampingi tokoh utama Saints Row 2 dalam misi-misi baru.

'Ultor Exposed' akan menjadi expansion pack pertama dari tiga DLC expansion pack Saints Row 2. Dalam 'Ultor Exposed' pemain akan mendapatkan hal-hal baru seperti misi, kendaraan, barang-barang yang bisa dibeli, modus Co-Op Competitive, empat peta untuk permainan Multiplayer dan Tera Patrick sebagai pendamping.

"Sebagai temannya, dalam game ini Anda bisa menelepon Tera dan dia akan ikut berkendara di kursi depan," ujar James Torbit, Associate Producer dari Volition, pengembang game Saints Row 2.

Sebelum ini, Tera telah disewa oleh THQ untuk mempromosikan Saints Row 2. Popularitas Tera dalam promosi itu membuat pengembangnya mencari-cari cara untuk bisa memasukkan Tera ke dalam game.

Kini, dalam 'Ultor Exposes' Tera berperan sebagai seorang ahli mikrobiologi mantan karyawan Ultor. Dalam game ini ia mengungkap eksperimen yang dilakukan Ultor dan bersama-sama tokoh utama Saints Row 2 akan berusaha membalaskan dendamnya pada Ultor.

"Karakternya dalam game adalah seorang ahli mikrobiologi, ini bukan kebetulan belaka, karena Tera sendiri memiliki gelar di bidang mikrobiologi," ujar Tolbit. (Eurogamer/detik)


Zeebo: Game Konsol Baru Siap Bersaing Dengan Xbox, PS, dan Wii


Sebuah konsol game baru akan hadir khusus berfokus pada negara-negara berkembang. Konsol bernama Zeebo itu bahkan sudah meraih dukungan penerbit game besar. Konsol ini akan bisa menjadi saingan berat bagi Xbox, PS, dan Wii.

Ya, di satu sisi pasar konsol game saat ini memang masih dikuasai oleh Nintendo, Microsoft dan Sony. Namun di negara dunia ketiga, kesempatan agaknya dianggap masih terbuka lebar.

Hal itu yang mendasari lahirnya Zeebo, produsen konsol game yang dirancang khusus untuk pemasaran di negara-negara berkembang. Perusahaan itu akan memulai dengan peluncuran di Brasil pada April 2009.

Zeebo bahkan telah meraih dukungan dari nama-nama besar di industri game. Electronic Arts Mobile, Namco Networks, THQ dan PopCap Games adalah beberapa nama yang disebut memberi dukungan pada Zeebo.

"Kami merasa terhormat mendapatkan dukungan dari para raksasa ini. Konten adalah hal penting dalam peluncuran sebuah konsol baru, dan dukungan para penerbit berpengaruh ini serta merek yang mereka bawa akan membuat kami bisa mewujudkan mimpi menghadirkan game untuk miliaran orang," ujar John F. Rizzo, CEO Zeebo.

Zeebo secara khusus memang mengincar negara seperti Brasil, Russia, India dan China. Konsol game Zeebo nantinya akan mendukung akses telekomunikasi 3G untuk multiplayer game maupun untuk distribusi konten.

Beberapa game akan dibundel bersama konsol Zeebo, seperti FIFA Soccer 09, Need for Speed Carbon maupun Quake. Selain itu Zeebo menyediakan fungsi pembelian game melalui jaringan nirkabel 3G sehingga diharapkan akan meredam angka pembajakan. (detik)

Sumber: http://www.ketok.com/index.php?news_id=3491&start=0&category_id=13&parent_id=0&arcyear=&arcmonth=

Rabu, 20 Mei 2009

RAMPUNG SECEPATNYA

Rabu, 17 Juni 2009 pukul 21:56:44 WIB
Robinho, semusim pinjam sebelum permanen
Robinho, semusim pinjam sebelum permanen
Foto: getty images
Manchester, BOLANEWS/goal Harapan Robinho untuk keluar dari Manchester City mendekati kenyataan. Proses kepindahan penyerang lincah asal Brasil itu kini memasuki penyelesaian akhir. City telah setuju untuk melepaskan Robinho kembali ke Spanyol.

Saluran stasiun televisi TV3, Rabu (17/6), melaporkan kepindahan Robinho bisa terjadi dalam beberapa jam kedepan. Setelah kedua klub mencapai kata sepakat. Kini kepastian hengkangnya Robinho akan dirampungkan dalam kontrak resmi yang bakal ditandatangani secepatnya.

Hasil negosiasi menetapkan musim ini Barcelona bisa memakai servis Robinho selama semusim dengan status pinjaman, tapi setahun kemudian penyerang berusia 25 tahun itu akan menetap secara permanen di Camp Nou.

Barca memiliki kewenangan sepenuhnya atas karir Robinho. Pep Guardiola bisa mendaftarkanya atau tidak mengikutsertakannya dalam skuad Liga Champion.

Guardiola telah siap menyambut kehadiran Robinho. Selama ini arsitek Barca itu mengidolakan Robinho untuk menjadi bagian dari anak asuhnya. Masuknya Robinho akan mempertajam lini depan Blaugrana.

Eky Rieuwpassa

Rabu, 13 Mei 2009

Drillabilitas&Stabilitas Batuan Dalam Pemboran

Drillabilitas (drillability) adalah tingkat kemudahan melakukan suatu pemboran terhadap suatu formasi batuan, sedangkan stabilitas (stability) adalah kemampuan suatu batuan untuk tidak hancur dan jatuh (collapse).
Drillabilitas dan stabilitas ini dipengaruhi oleh sifat dan karakteristik batuan yang dibor. Batuan yang kompak dan susah untuk dibor dikatakan mempunyai drillabilitas yang rendah, sedangkan batuan yang gampang dibor disebut mempunyai drillabilitas yang tinggi. Berdasarkan atas karakteristiknya, dapat disimpulkan bahwa batuan beku dan batuan metamorf cenderung mempunyai drillabilitas rendah karena sifat batuannya yang kristalin, kompak dan keras. Sedangkan batuan sedimen, material sedimen tidak padu, batuan lapukan dan tanah mempunyai drillabilitas yang tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi drillabilitas suatu batuan adalah :
Ø Daya hancur
Ø Kekerasan
Ø Pemilahan butir
Ø Abrasivitas
Daya hancur suatu batuan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti butiran dalam batuan, semen atau material pengikat butiran dan juga porositas. Selain faktor tersebut, daya hancur dapat juga dipengaruhi oleh adanya pecahan (fracture), perlapisan, kekar, patahan dan pelapukan. Semakin tinggi daya hancur suatu batuan, akan mempunyai kecenderungan semakin sulit dibor atau mempunyai drillabilitas rendah, begitu pun sebaiknya (DAYA HANCUR TINGGI = DRILLABILITAS RENDAH; DAYA HANCUR RENDAH = DRILLABILITAS TINGGI).
Faktor lain yang mempengaruhi drillabilitas adalah tingkat kekerasan dan abrasivitas. Batuan yang keras umumnya bersifat abrasif, tetapi tidak semua batuan keras bersifat abrasif. Abrasivitas suatu batuan biasanya dipengaruhi oleh kandungan silika dalam batuan tersebut. Batuan yang bersifat abrasif misalnya batupasir kuarsa dan rijang. Batupasir kuarsa dan rijang disusun oleh dominan silika sehingga mempunyai abrasivitas yang tinggi, meski batupasir kuarsa sendiri mempunyai kecenderungan drillabilitas tinggi karena sifatnya yang mudah dibor.
Abrasivitas merupakan faktor yang penting untuk diketahui karena material abrasif mempunyai tingkat drillabilitas rendah, hal ini disebabkan karena melakukan pemboran di material abrasif akan menyebabkan :
Ø Run pemboran menjadi pendek, waktu menjadi tidak efisien
Ø Bit menjadi cepat aus
Ø Biaya pemboran menjadi lebih besar
Selain drillabilitas, stabilitas batuan adalah faktor lain yang sangat penting dalam kegiatan pemboran. Tidak stabilnya suatu lubang bor dapat menjadi masalah yang menghambat dalam mencapai target pemboran. Lubang bor dapat menjadi tidak stabil tergantung dari tingkat kekompakan formasi batuan; hadirnya struktur berupa pecahan, kekar dan retakan yang intensif dalam batuan; dan tingkat pelapukan. Selain 3 faktor tersebut, faktor sensivitas formasi terhadap cairan juga dapat mempengaruhi stabilitas lubang. Beberapa jenis batuan beku dan metamorf merupakan batuan yang keras dan sangat kompak, sehingga cenderung mempunyai stabilitas lubang yang baik. Sedangkan batuan sedimen, material tidak padu, batuan dengan pecahan yang intensif merupakan jenis-jenis batuan yang dapat menyebabkan lubang menjadi tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh pecahan ataupun fragmen batuan yang dapat dengan mudah jatuh ke dalam lubang dan menjepit pipa bor (stuck), atau menyebabkan lubang runtuh (collapse).

Sumber : Irianto rompo's site

Drilling Bit



Kegunaan Pahat BorUntuk mendapatkan kedalaman yang diharapkan diperlukan suatu alat yang letaknya di ujung rangkaian pipa pemboran dinamakan mata bor atau bit. Mata bor atau bit adalah alat yang terpasang di ujung paling bawah dari rangkaian pipa yang langsung berhadapan dengan formasi atau batuan yang di bor. Adanya putaran dan beban yang diperoleh dari rangkaian pipa bor diatasnya, akan menyebabkan mata bor itu menghancurkan batuan yang terletak dibawah sehingga akan menembus semakin dalam bebatuan tersebut. Lumpur yang disirkulasikan akan keluar melalui mata bor dan menyemprotkan langsung kebatuan yang sedang dihancurkan di dasar lubang bor. Semprotan ini akan ikut membantu menghancurkan batuan-batuan itu. Batuan yang disemprot oleh Lumpur tadi akan lebih mudah lagi dihancurkan oleh mata bor, sehingga dengan demikian akan diperoleh laju pemboran yang lebih cepat.Jenis PahatAda tiga macam mata bor jika dilihat dari jenis batuan yang dibor, yaitu :Mata bor untuk batuan lunak , bentuk gigi panjang dan langsing.Mata bor untuk batuan sedang, bentuk gigi agak pendek dan tebal.Mata bor untuk batuan keras, bentuk gigi pendek dan tebal.Berdasarkan structure pemotong (cutter) dan bantalannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :Wing BitDipergunakan untuk dilapisan permukaan, umumnya dipakai pada lubang-lubang besar untuk stove pipe yang dalamnya berkisar atara 0 – 30m. Ukuran pahat tersebut biasanya 36 inchi.Roller ConePahat roller cone biasa dipakai untuk lapisan lunak sampai lapisan keras.DiamondPahat Diamond merupakan sejenis bahan yang mempunyai kekerasan yang sama dengan intan (intan industri) dipakai apabila pahat biasa sudah tidak dapat menembus formasi, umumnya untuk lapisan-lapisan yang keras.Dari ketiga macam jenis pahat tersebut yang terbanyak dipergunakan adalah jenis Roller Cone.Pahat roller cone yang biasa dipakai di buat oleh beberapa pabrik yaitu ;HughesReedVarelSmithSecurityRoller Cone dibagi juga dengan klasifikasi dan kekerasan pahat itu sendiri yaitu dengan no. code misalnya untuk yang soft IADC code : 111, 114 ( International Assosiation Drilling Code ).Kekerasan pahat disesuaikan dengan formasi yang akan dilaluinya misalnya : soft to medium, medium to hard, untuk mempermudah mengenal apakah pahat itu untuk formasi lunak, sedang dank eras maka yang perlu diperhatikan adalah bentuk gigi pahat tersebut.Pemilihan PahatDidalam pemilihan pahat adalah, Pahat yang dipergunakan untuk mengebor formasi tertentu, tergantung pada kekerasan batuan dari formasi tersebut. Pahat yang dipakai untuk mengebor batuan lunak tidak dapat berfungsi dengan baik bila dipakai untuk mengebor batuan sedang atau batuan keras.Pengetahuan tentang pemilihan pahat untuk mengoptimasikan pemboran tidak seluruhnya teoritas, tetapi dalam banyak hal pemilihan ini tergantung pada pengalaman-pengalaman yang didapat dalam pemboran didaerah yang sudah diketahui atau dikenal.Hasil pemilihan pahat ini sangat penting karena menyangkut :Biaya dari pahat.Rig costRound trip / cabut masuk.Dari ketiga biaya ini barulah dapat menghitung operation cost ( biaya operasi).Dalam pemboran harus dicatat kemajuan pemboran serta memeriksa serbuk bor yang keluar untuk mengetahui kekerasan dari formasi yang akan ditembus. Semua data yang dicatat pada saat pemboran berlangsung sangat penting karena menyangkut waktu dan biaya, juga sebagai data bila dilakukan pemboran ulang ditempat yang sama. Pemilihan pahat yang tidak sesuai akan memakan waktu yang lama sehingga pahat harus dicabut dan diganti. Untuk daerah-daerah yang baru biasa disebut daerah Eksplorasi ketelitian pemilihan pahat sangat diperlukan dan perlu dilakukan study pemakaian pahat yaitu dengan meneliti kemungkinan bergantinya lapisan formasi dari laju pemboran maupun dari serbuk-serbuk bor (cutting) yang keluar terbawa Lumpur bor.Dari hasil ini perlu melihat data-data dari pahat itu sendiri berupa beban yang diizinkan untuk pahat tersebut, kemudian berapa putaran pipa atau string yang diperbolehkan. Semua petunjuk mengenai pahat yang akan dipakai haruslah sesuai bila kita ingin mencapai laju pemboran yang kita inginkan.Beban pada pahat Beban yang diberikan terhadap pahat merupakan factor yang sangat penting, yaitu dimana saat pahat mulai bekerja ( bor ) maka beban pahat mulai dinaikan perlahan-lahan dengan melihat laju dengan bertambahnya beban yang diberikan pada pahat. Dari beban pahat kemudian perlu mengetahui kecepatan putar ( RPM ).Kecepatan PutarLaju pemboran akan meningkat dengan kenaikan kecepatan putar secara exponential.Dari pemakaian pahat bor ( drilling bit ) yang perlu diperhatikan bahwa setiap barang mempunyai umur tertentu demikian juga pahat bor ( bit life ).Keausan pada gigi pahat dan bantalan pahat.Disamping umur dari pahat juga tertentu, maka keausan gigi dan bantalan pahat perlu diperhatikan. Contoh yang perlu diperhatikan pada saat operasi pemboran berlangsung, dengan menurunnya laju pemboran maupun sering adanya torque ( torsi ) pada saat mengebor.Dalam pemakaian pahat untuk mengebor batuan maka gigi pahat dan bantalan akan menjadi aus, laju keausan dari gigi pahat dan bantalan tersebut tergantung kepada type batuan, beban pada pahat ( WOB ), kecepatan putar ( RPM ) dan sifat-sifat Lumpur pemboran.Untuk mengoptimasikan pemboran maka pahat tersebut harus dicabut dan diganti sesuai dengan kekerasan dari lapisan yang akan ditembus. Melanjutkan pemboran dengan gigi-gigi pahat yang telah aus akan meninggikan biaya pemboran, disamping kemungkinan terlepasnya gigi pahat / cone sangat besar.Hal ini sangat penting diperhatikan agar tidak terjadi pekerjaan tambahan diluar program kerja. Contoh : Bila pahat terlepas (cone) dan tertinggal didalam lubang bor maka untuk melanjutkan pemboran yang tertinggal didalam lubang harus diambil(dibersihkan) terlebih dahulu, bila tidak pemboran tidak dapat dilanjutkan karena akan menghambat laju pemboran dan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat meninggikan Cost akan terjadi. Untuk melanjutkan pemboran dengan benda-benda yang tertinggal di lubang bor mungkin dapat dihancurkan, tetapi memerlukan waktu yang lama bila dibandingkan dengan mengambil (fishing job)kemudian dilanjutkan bor.Kemungkian lain adalah masih adanya kendala karena lubang tidak bersih dari hasil serbuk bor yang tidak hancur. Dari pekerjaan-pekerjaan tambahan ini, kita kehilangan waktu yang mengakibatkan naiknya biaya operasi.Umur PahatPerlu diingatkan bahwa ketahanan suatu barang juga tidak terlepas dari umur barang itu sendiri, demikian juga dengan pahat bor (Drilling bit). Drilling bit pun kita kenal mempunyai umur pahat( bit life ) yaitu : jumlah jam pengoperasian pahat hingga ia tidak dapat melanjutkan pemboran dengan cost/foot yang rendah . Umur dari pahat tersebut tergantung dari beberapa faktor :Beban pada pahat ( WOB )Kecepatan putar ( RPM )Karateristik dari batuanHydrolikaOptimum cost/footDengan memakai WOB dan RPM yang lebih besar, pahat akan menjadi aus lebih cepat ; umurnya akan lebih pendek. Demikianpun dengan bit hydraulic yang tidak cukup akan mempertinggi laju keausan pahat , yang selanjutnya akan lebih memperpendek umur pahat.Rumus yang dipakai untuk mengoptimasikan umur pahat dalam bentuk biaya per foot adalah : C / F = ( Cb + Ct + Cd + Cc + Cr ) / bit footageDimana : C / F = Cost per footCb = Harga pahatCt = Biaya trippingCd = Down time costCc = Connection CostCr = Rotating CostUntuk menentukan kapan pahat akan diganti harus dipakai angka C/F yang terendah .Salah satu penyebab dari laju pemboran disamping penentuan pahat yang sesuai juga tergantung dari nozzle yang kita pakai pada pahat.Pemakaian nozzleDari pemakaian nozzle yang tepat ( dihitung ) dapat menaikkan laju pemboran sebesar 15 – 40 %, juga tidak terlepas dari bit hydraulic yang dihasilkan oleh lumpur melalui nozzle tersebut . Dalam pelaksanaan pemboran sebelum pahat dimasukkan kedalam lubang bor, yang perlu diperhatikan adalah :Catat ukuran pahatNo. Serie / IADC CodePeriksa kondisi pahatUkuran nozzle dan kelengkapannyaPenyambungan pada pipa bor harus memakai bit breaker dengan torque yang disarankan .KERUSAKAN PAHATBit life tidak selamanya menjadi patokan untuk tripping ( ganti pahat ) tetapi hanya sebagai Guide ( Penuntun ) dari pahat itu. Kapan kita harus mengganti pahat tidak perlu menunggu sampai habis umur pahat itu, tetapi tergantung dari kecepatan mengebor ( ROP ).Ini sangat perlu diperhatikan karena semuanya menyangkut biaya. Dalam pengalaman kadang - kadang pahat yang seharusnya bisa mengebor diatas 50 jam ( bit life ) ternyata baru 6 jam tidak ada kemajuan, ini harus segera diganti, kemudian perlu diteliti apa penyebabnya.Penyebabnya yang sering terjadi adalah :1. Rusaknya pahat ; terutama a. Coneb. Gigic. Bearing2. Tidak cocoknya type pahat dengan formasi yang ditembus3. Kejatuhan barang dalam lubang bor sehingga menghambat laju pemboran.Dari kerusakan - kerusakan pada pahat bisa terjadi pada gigi pahat, cone & bearing. Contoh kerusakan adalah :Cone pecah, Gigi pahat pecah/patah, Balled Up, Cone Cracked (pecah),Cone Dragged (Salah satu cone atau lebih)tidak bisa berputar, Erosion, Lost Cone, Lost Nozzle, Lost Teeth, Wash Out Bit.Ukuran - ukuran pahat yang biasa dipakai :Pahat 36” untuk pipa selubung 30”Pahat 26” untuk pipa selubung 20”Pahat 17. 1/2" untuk pahat selubung 13. 3/8”Pahat 12. 1/4” untuk pipa selubung 9. 5/8”Pahat 8. 1/2” untuk selubung 7”Pahat 6” untuk pipa selubung 4.1/2”

Sabtu, 09 Mei 2009

Sistem Pengeboran Migas

1.INTRODUKSI
Minyak dan gas bumi (Migas) atau disebut juga hidrokarbon dapat berupa :
v Cairan misalnya, crude oil, solar, bensin dsb.
v Gas misalnya , gas alam
v Padatan misalnya asphal

1.1. Keunggulan Migas
1. Mempunyai nilai kalor tinggi
2. Dapat menghasilkan berbagai macam bahan bakar , misalnya:bensin,solar,kerosin, aftur, afgas, bbg, dsb.
3. Dapat menghasilkan berbagai macam minyak pelumas.
4. Sebagai bahan baku industri petrokimia.
5. Yang bersifat padat (aspal) dapat untuk pengerasan jalan.

1.2. Kegiatan Operasi Hulu.

v Eksplorasi
v Pengeboran
v Eksploitasi / Produksi.

2. EKSPLORASI MIGAS
Eksplorasi migas adalah kegiatan untuk mendapatkan perangkap migas atau cadangan baru minyak dan gas bumi.
Pekerjaan eksplorasi melalui beberapa tahap;
1. Pendahuluan.
2. Pemetaan geologi (surface mapping).
3. Pemetaan bawah permukaan (sub surface mapping).
4. Pengeboran.

2.1 Tahap Pendahuluan.
a. Pemotretan dari udara
Dari hasil pemotretan dapat diperoleh data,
~ interpretasi geologi
~ bentuk batuan permukaan
~ macam batuan.
b. Topografi
Untuk mendapatkan penjelasan keadaan permukaan tanah.
(Peta topografi)

Aspek K3PL :
1). Personal preventive equipment (PPE)
2). Perintisan jalan.
3). Penebangan semak
4). Gangguan binatang buas, nyamuk, lintah
5). Keadaan alam.

2.2 Pemetaan Geologi (Surface Mapping).
Pemetaan geologi (surface mapping) adalah memetakan bagian-bagian yang tersingkap di permukaan bumi, dan menentukan keadaan struktur dari lapisan. Petugas harus menyusuri tebing, sungai , hutan, rawa dan sebagainya.

Aspek K3PL
1). Personal Preventive Equipment (PPE).
2). Binatang buas.
3). Gigitan binatang kecil.
4). Keadaan alam.

2.3 Pemetaan Bawah Permukaan (Subsurface Mapping).
Pemetaan bawah permukaan , adalah membuat peta geologi dengan metode geofisik ( misalnya ;gravimetris, dan seismik).
1). Gravimetris.
Penyelidikan dengan metode gravimetris ini berdasarkan variasi dari gaya gravitasi batuan , yaitu makin kedalam (dekat pusat bumi) massa suatu batuan akan bertambah besar.Dengan mengetahui variasi gravitasi diatas permukaan maka dapat diperkirakan struktur batuan dibawah permukaan bumi.
2). Seismik.
Pemetaan ini berdasarkan gelombang getaran, yakni pengukuran getaran gempa bumi buatan yang bersumber dari bahan peledak atau detonator.
Getaran ditangkap oleh geophone dan direkam oleh alat perekam (recorder).

Aspek K3PL :
v Handling detonator (handak)
v Efek getaran
v PPE

2.4 Pengeboran Eksplorasi.

1). Pengeboran stratigrafi.
Bertujuan untuk menentukan stratigrafi lapisan. Coring
dilakuakan terus menerus.
2). Pengeboran struktur.
Pengeboran struktur in bertujuan untuk menentukan batas batas
lapisan dengan pasti.
3). Pengeboran wildcat
Pengeboran ini bertujuan mencari minyak.
4). Pengeboran semi eksplorasi.
Bertujuan untuk menyelidiki lapisan minyak.
5). Pengeboran untuk mengetahui cadangan minyak.
Untuk mengetahui cadangan atau sisa cadangan hidrokarbon.

Aspek K3PL adalah semburan liar (blowout) dan hal ini akan dibicarakan
pada Bab. Pengeboran.

3. PENGEBORAN (DRILLING).
Pegeboran adalah membuat lubang sumur dengan tujuan untuk eksplorasi, eksploitasi /produksi atau pengembangan.
Metode pengeboran yang populer dengan menggunakan sistem bor putar (rotary drilling) , dimana rangkaian pipa bor (drilling string) mulai dari bawah terdiri : pahat (bit), pipa pemberat (drill collar), pipa bor (drill pipe), dan kelly.

3.1 Sistem Sirkulasi .
Lumpur bor yang salah satu fungsinya mengangkat serbuk bor (cutting) dari dasar sumur kepermukaanselalu dilakukan sirkulasi dengan menggunakan pompa lumpur.Kalau tidak serbuk bor akan menumpuk didasar lubang dan dapat menyebabkan rangkaian pipa bor terjepit.
Fungsi lumpur bor.
1. Mengangkat serbuk bor dari dasar lubang ke permukaan.
2. Menahan/melawan tekanan formasi.
3. Mendinginkan/melumasi pahat.
4. Mengurangi berat string.
5. Menahan serbuk bor sewaktu menyambung pipa bor.
6. Membentuk mud cake.
7. Sebagai tenaga penggerak pada turbo atau dyna drill.
Mud additives.
Adalah bahan-bahan yang ditambahkan kedalam lumpur bor , untuk mendapatkan sifat-sifat lumpur yang dikehendaki. Misalnya; mengatur SG, mengatur viscositas, mengurangi/mencegah hilang lumpur dsb.
Dengan demikian lumpur pemboran mengandung bahan kimia.

3.2 Pipa Selubung (Casing) dan Penyemenan.
Setelah kedalam lubang bor mencapai kedalaman tertentu, maka lubang sumur dipasang pipa selubung (casing) dan disemen.
Fungsi pipa selubung dan semen.
1. Memperkuat dinding lubang.
2. Mencegah kontaminasi terhadap air tawar.
3. Mengisolir lapisan produktif dengan lapisan lain.
4. Mencegah semburan liar dari lapisan lain melalui anulus.
5. Semen mencegah tekanan dari luar terhadap casing dan mencegah korosi.

3.3 Sistem Peralatan Angkat (Hoisting System)

Sistem peralatan angkat (hoisting system) adalah peralatan yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa bor .
Sistem alat angkat terdiri ; menara, draw work dan mesin penggerak, wire rope, crown block, dan traveling block. ( Gbr. 3.3 ).

3.4 Logging dan Perforasi.
Logging adalah satu pekerjaan dengan menggunakan alat log untuk mengetahui jenis dan sifat batuan serta kedalamannya. Dengan demikian dapat menentukan letak kedalaman lapisan yang mengandung minyak dengan tepat.
Perforasi adalah pekerjaan pelubangan casing agar minyak dan gas dapat mengalir dari formasi batuan ke lubang sumur.

Aspek K3PL
1. Gunakan PPE.
2. Semburan liar (blowout)
a. Tanda-tanda kick.
b. Pencegahan semburan liar.
c. Teknik pencegahan.
d. Peralatan semburan liar (blowout preventer).
3. Bahan peledak perforator
4. Dampak lingkungan bila terjadi blow out.
a. Korban jiwa/cacat
b. Kerusakan peralatan.
c. Rugi waktu
d. Terbakarnya hidrokarbon.
e. Rusaknya lingkungan akibat kebakaran.
f. Kemungkinan adanya gas beracun
g. Dsb.
5. Prosedur kerja yang salah.
6. Pengelolaan lumpur bor , limbah lumpur dan serbuk bor ( Per. Men. ESDM No.045 Th.2006)

4. TEKNIK PRODUKSI.

Cara untuk mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaanada beberapa metode sebagai berikut:
1. Sembur Alam (Natural flow).
2. Pengangkatan buatan (Artificial Lift)

4.1 Sembur Alam (Natural Flow).
Sumur dengan metode sembur alam ini minyak menyembur dengan sendirinya disebabkan tekanan reservoir masih cukup tinggi .
Sedangkan tekanan sebagai tenaga dorong pada reservoir berasal dari : air, gas, tekanan batuan,maupun gas yang larut dalam minyak.

4.2 Pengangkatan Buatan.
Sumur dengan metode pengangkatan buatan ini (artificial lift method) minyak dapat mengalir ke permukaan karena ada tenaga tambahan dari luar untuk mengangkatnya.
Sumur dengan metode pengangkatan buatan contohnya;
a. Sumur sembur buatan (Gas lift)
b. Pompa angguk (Sucker rod pump).
c. Pompa sentrifugal (Electrical submersible pump).

4.2.1 Sumur Sembur Buatan (Gas Lift).
Sumur dengan metode sembur buatan (gas lift) ini , untuk mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaan dengan bantuan gas injeksi. Gas diinjeksikan dari permukaan melalui anulus , kemudian masuk ke tubing melalui katup yang dipasang pada tubing. Gas kemudian bercampur dengan minyak sehingga SG nya menjadi kecil (ringan) dan minyak dapat menyembur ke permukaan.

4.2.2 Pompa Angguk (Sucker rod pump).
Sumur dengan pompa angguk ini untuk mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaan dengan memasang pompa plunger yang dipasang di dalam sumur. Plunger dihubungkan dengan batang isap (sucker rod) ke permukaan yang digerakkan oleh pumping unit yang menggunakan tenaga penggerak dari motor .
Peralatan dibawah permukaan (subsurface equipment) terdiri;
Ø Pompa
Ø Sucker rod string
Ø Pipa Tubing
Peralatan diatas permukaan atau Pumping unit terdiri ;
Ø Motor penggerak (prime mover)
Ø Gear reducer , untuk menurunkan putaran tinggi ke putaran rendah sesuai spm (stroke per menit) pompa.
Ø Beam pumping , sebagai pengubah gerakan putar menjadi gerak naik turun.
Ø Well head

4.2.3 Pompa Sentrifugal (Electrical Submersible Pump)

Untuk mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaan menggunakan pompa sentrifugal yang digerakkan oleh motor listrik dalam sumur.
Peralatan dibawah permukaan terdiri ;
Ø Motor listrik
Ø Kabel listrik
Ø Protector
Ø Intake
Ø Pompa sentrifugal
Ø Pipa Tubing
Peralatan dipermukaan terdiri;
Ø Well head
Ø Kabel listrik
Ø Junction box
Ø Switch board
Ø Transformator

Aspek K3PL:
1. Kebocoran minyak atu gas yang menyebabkan polusi atau kebakaran , tau keracunan gas.
2. Proteksi terhadap; tekanan tinggi, listrik tegangan tinggi, dan mesin yang bergerak.

5.PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS DILAPANGAN
5.1 Fluida Sumur.
Fluida yang keluar dari sumur minyak pada umumnya terdiri ;
1. Minyak (crude oil)
2. Air
3. Gas
4. Padatan
Tujuan pengolahan , untuk memisahkan komponen-komponen untuk mendapatkan;
· Minyak kering
· Gas kering
· Air bebas polusi.
5.2 Separator Minyak Dan Gas
Separator minyak dan gas adalah salah satu dari komponen proses yang fungsinya untuk memisahkan minyak dengan gas (separator dua fasa), atau memisahkan gas, minyak, dan air (separator tiga fasa).
5.3 Heater Treater
Adalah suatu komponen proses yang fungsinya untuk memisahkan minyak dengan air yang berupa emulsi dengan cara pemanasan.
5.4 Kompresor.
Kompresor adalah suatu komponen proses yang berfungsi untuk menaikkan tekanan gas
5.5 Gas Scubber
Gas scrubber adalah suatu komponen proses yang fungsinya untuk memisahkan cairan yang mesih terikut gas
5.6 Gas Dehydrator
Gas dehydrator adalah suatu komponen proses yang berfungsi untuk menyerap air yang terdapat pada gas.

Aspek K3PL;
1. Setiap saat dapat terjadi musibah (kebakaran , kecelakaan dsb), akibat tekanan, temperatur, bahan mudah terbakar, bahan/gas beracun dan lain-lain.
2. PPE
3. Safety devices (Level control, pressure control, temperature control, flow control, PSV, PSE, gas detector dsb.)
4. Flare, vent.
5. Pembuangan air limbah.