BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 14 Juni 2009

Indonesia Kekurangan Insinyur Perminyakan

Jumat, 29 Agustus 2008 | 18:34 WIB
PANGKALPINANG, JUMAT - Indonesia kekurangan insinyur di bidang perminyakan akibat kecilnya kemampuan perguruan tinggi (PT) meluluskan sarjana perminyakan serta banyaknya tenaga ahli perminyakan yang bekerja di tambang minyak luar negeri.


Dekan Fakultas Tambang dan Perminyakan ITB, Prof. Dr. Sudarto Notosewiyo, di Pangkalpinang, Jumat 929/8), menyatakan, dari tiga PT yang menghasilkan insinyur perminyakan yaitu ITB, UPN Veteran dan Trisakti, setiap tahunnya hanya dihasilkan sebanyak 280-300 insinyur perminyakan.

"Idealnya di Indonesia setiap tahun bisa disiapkan sarjana perminyakan sebanyak 500 orang termasuk untuk memenuhi permintaan tenaga ahli minyak asing di luar negeri,"tegasnya.

Banyaknya tenaga ahli perminyakan Indonesia yang bekerja di luar negeri terkait dengan tingginya gaji mereka dibanding bila bekerja didalam negeri. Tenaga ahli perminyakan lulusan Indonesia khususnya ITB bekerja di berbagai belahan bumi ditambang-tambang minyak dan kemampuannya cukup disegani.

"Agar insinyur minyak mau bekerja di Indonesia, harusnya pemerintah memberi mereka insentif atau paling tidak gaji yang diterima mereka setidaknya bisa 70-80 persen dari penghasilan mereka bila bekerja diluar negeri," ujarnya.

Kurangnya ahli perminyakan di Indonesia mengakibatkan potensi minyak yang besar tersebut belum lagi bisa dimanfaatkan secara optimal. Ia menyatakan, ladang-ladang minyak yang ditinggalkan Belanda, bisa digarap kembali oleh insinyur Indonesia, sejalan dengan makin tingginya harga minyak dunia dan temuan teknologi dalam mengeksploitasi minyak.

Dibanding dengan membuka tambang minyak baru, tambang eks Belanda kandungan minyaknya masih sangat prospektif apalagi dikaitkan dengan harga minyak dunia.

Dalam mengatasi kekurangan tenaga ahli perminyakan itu, pihaknya telah meningkatkan penerimaan mahasiswa teknik perminyakan dan dibantu beberapa perusahaan asing dalam bentuk program dan beasiswa.

"Untuk 2008 ITB menerima lebih 200 mahasiswa baru teknik perminyakan. Kita harapkan dalam 5-10 tahun kedepan kekurangan tenaga ahli perminyakan bisa diselesaikan," ujarnya.

Sumber:http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/29/18343752/indonesia.kekurangan.insinyur.perminyakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar