skip to main |
skip to sidebar
Larang Beriklan Capres Mirip Orde Baru
JAKARTA - Pencekalan iklan Mega-Prabowo yang diduga terlalu keras mengkritik pemerintah saat ini menimbulkan kontroversi. Pengamat politik politik LIPI Indria Samego mengatakan hal tersebut mirip rezim orde baru.
"Itu tidak fair. Ini sama kaya Orde baru juga," kata Indria Samego saat dihubungi okezone di Jakarta, Kamis (17/6/2009).
Jika memang ada kritik, lanjut Samego, itu merupakan masukan berharga untuk pemerintah. "Di era keterbukaan sekarang kritik mengkritik sudah biasa," tegasnya.
Samego mengimbau kepada Bawaslu agar dapat bersikap tegas menyikapi masalah ini.
"Kepada pihak yang menekan agar bermain secara fair. Berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya, tim sukses Mega-Prabowo mengeluhkan penolakan sejumlah media atas iklan mereka yang materinya berisi kritik kepada pemerintah. Padahal materi iklan itu seluruhnya mengambil data milik pemerintah.
Kubu Mega-Prabowo menuding penolakan tersebut muncul atas tekanan dari pihak tertentu. Sayangnya kubu mantan presiden ini enggan membeberkan siapa yang melakukan tekanan. (kem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar